14 May, 2009

Aku SEKKKooolllaahhhh.....

Akhirnya bisa nulis juga tentang ini..yuk mareee...Aku dibesarkan di keluarga besar nan bahagia. Papa dan mama berprofesi sebagai guru dan kami tinggal di pinggiran kota bandar lampung yang belum begitu padat pada waktu itu. Sebelum menempati rumah sendiri papa mengontrak rumah di tengah kota bandar lampung. Karena waktu itu aku sudah dirasa cukup umur maka akupun memulai karir studiku dari tengah kota.

TK Aisyiyah Bustanul Athfal

TK ini terletak di tengah kota tepatnya di komplek Angkatan Darat Kedaton Bandar Lampung. Jalan yang melewatinya adalah jalan utama yang bernama Teuku Umar. Aku masuk TK ketika aku masih berumur 4 thn, walopun masih kecil umurnya tapi posturku sudah lebih besar dari anak-anak lainnya(hahaha...emg bongsor sih). Di TK ini aku pertama kali belajar menggambar bahkan aku pernah diikutkan bu guru lomba menggambar tingkat TK se-kota bandar lampung...hasilnya...???kalah deh sepertinya, soalnya begitu selesai menggambar gak pernah dipanggil lagi buat ngambil hadiah.(hehe..ngarep). Aku mengenyam pendidikan TK selama 2 thn 0 kecil dan 0 besar..Alhamdulillah lulus dengan nilai baik di ijazahku.

SD Negeri 2 Sukarame

Pas ketika aku lulus TK alhamdulillah papa bikin rumah di pinggir kota tepatnya di sukarame. Jadilah kami sekeluarga yang waktu itu adikku sudah muncul pindah ke sukarame. Oleh karena itu karir studiku pindah ke pinggiran Sukarame. Di sini aku dimasukkan ke sekolah terbaik di kecamatan Sukarame yaitu SD Negeri 2 Sukarame. Menurutku jaman SD inilah aku mendapatkan pengalaman paling mengesankan(kalo yg lain mungkin SMA kali ya). Di SD aku mengalami semuanya, pencurian,percintaan,perkelahian,kehilangan,pendarahan,caci maki,prestasi,politik uang,penghijauan,pengejaran,persembunyian,makar,ilmu hitam,perlawanan,pencontekan,dll. Luar biasa khan??..Memang sewaktu SD aku terkenal bandel sampe2 seantero tetangga rumahku kenal aku anak bandel. Tapi itu hanya berlangsung 3 tahun pertama, 3 tahun berikutnya aku berubah drastis sejak mama mengajarkan matematika padaku selain faktor laporan guru yang sudah masuk ke telinga orangtuaku..hehe. Kalau di 3 tahun pertama rangkingku selalu di atas 10(urutan terakhir) maka 3 tahun kedua aku selalu masuk 3 besar. Bahkan di kelas 4 aku diikutkan dalam lomba siswa teladan tingkat SD di se-kecamatan Sukarame. Dan alhamdulillah menempati urutan 3 peserta laki2 terbaik di lomba itu. Aku lulus dari SD dengan NEM 39,99. Riwayat kelasku 1.C 2.C 3.B 4.C 5.B 6.B.


SLTP Negeri 4 Bandar Lampung

Dengan NEM yang tidak mencapai 40 aku PD mendaftar ke SLTP Negeri 2 Bandar Lampung. Waktu itu SMP inilah yang terbaik di kelasnya se-bandar lampung. Pilihan kedua aku jatuhkan ke SLTP Negeri 4,terbaik kedua setelah SLTPN 2. Pada saat pengumuman ternyata batas electoral trasehold SLTPN 2 adalah 42 dan ET SLTPN 4 adalah 36,jadilah aku masuk di pilihan keduaku. Di waktu SMP inilah aku pertama kali naik angkot ke sekolah. Masuk sekolah jam 7.15 tapi aku mulai berangkat jam 6 pagi selain menghitung waktu perjalanan aku juga menghindari sopir angkot nakal. Maklum waktu itu pelajar hanya bayar setengah jadi banyak sopir angkot yang menolak mengangkut anak sekolah. Kalopun ada biasanya angkot sudah penuh sehingga anak-anak sekolah disuruh duduk di tengah ataupun 'ngegantung' di pinggir pintu,baik berangkat ataupun pulang. Itu adalah pengalaman tak terlupakan selama SMP yang bahkan berlanjut sampe SMA. Ada 1 angkot yang menjadi langganan kami kalo berangkat sekolah. Angkot 145. Sopirnya baik,mobilnya punya sound system super keras dan yang pasti 'ngebut', sehingga kami lebih cepat sampai di sekolah. Di SMP gak begitu banyak kegiatan yang kuikuti hanya sepakbola aja. Hampir tiap hari sepulang sekolah aku menyempatkan diri maen bola bareng temen2. SMP lain bahkan kadangkala kami undang bermain dan tentu saja perjudian tingkat pemulapun kami lakoni, yang kalah bayar lapangan. Aku lulus dari SMP dengan NEM 47,75. Riwayat kelasku 1.G 2.A 3.J.

SMUN 2 Bandar Lampung

Dengan nilai 47,75 aku pede mendaftar di sekolah menengah atas terbaik di propinsi Lampung. Apalagi setelah melihat kondisi fisik SMANDA aku bertekad aku harus masuk sekolah ini. Kondisi fisik yang dimaksud adalah adanya sebuah lapangan tanah merah yang terletak di tengah-tengah sekolah yang kemudian kukenal sebagai santiago berdebu (mirip kandang klub sepakbola real madrid santiago bernabeu). Di Sekolah ini aku mulai mengenal Rohani Islam (ROHIS) dan tarbiyah. Di sekolah ini pula aku pertama kali pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor, selain letaknya yang jauh juga dikarenakan gantung menggantung di angkot tidak diperbolehkan lagi oleh papa dan mama. Di sekolah ini pula aku pertama kali ikut ekstrakurikuler sepakbola dan alhamdulillah berhasil ikut sebagai tim inti selama 2 tahun berturut-turut(karena pesertanya dikit kali ya..he). Nilaiku di sekolah ini tidak begitu buruk dan alhamdulillah bisa masuk kelas yang katanya unggulan yaitu 3 IPA 1. Kenangan yang paling indah dari sekolah ini adalah tarbiyah dan santiago berdebu. Subhanallah takkan terlupakan. Nilai UANku 66,66. Riwayat kelasku di SMANDA adalah 1.3, 2.3, 3 IPA 1.

Universitas Gadjah Mada

Berkat bantuan teman - teman dan guru-guru aku berhasil masuk Universitas di kota yang sangat ingin aku kunjungi semenjak SMP yaitu Jogjakarta. Tetapi mengenai jurusan jangan tanya, karena jurusan ini awalnya aku tidak membayangkannya. Hanya saja karena saran dari beberapa guru dan temanku jadilah aku memilih jurusan Teknik Industri UGM. Selama 4 tahun aku belajar di jurusan yang menginduk kepada salah satu fakultas terbesar di Universitas ini. Selain kuliah akupun aktif hampir di semua organisasi kemahasiswaan, walaupun hanya sebagai penggembira sih..he. bekal yang paling berharga dari masa kuliah ini adalah kemandirian karena pertama kali ngekos,kesederhanaan yang ditularkan masyarakat Jogja, kesetiakawanan karena persamaan nasib sebagai perantauan dan kekompleksan budaya karena semua suku di Indonesia ada di Jogja...Subhanallah.

Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk mengenyam sekolah sampai tingkat universitas. Aku masih membayangkan saudara-saudaraku sendiri yang sekolah hanya sampai tingkat SMA, bahkan banyak di antara saudaraku yang berkesempatan sekolah hanya sampai tingkat SD atau bahkan tidak lulus SD karena harus ikut membantu ortunya mencari rezeki. Astaghfirullah mudah-mudahan aku bisa membantu mereka...Amin...

No comments:

Post a Comment

Ayo ayo sobat sobat dikomentarin ya....
kalo istilah iklannya sih "komentarmu mengalihkan duniaku" kekekeke....


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku