27 October, 2009

R2C To Ijen


Sabtu siang pukul 13.00 WITA sebuah rombongan beranggotakan 5 mobil berangkat dari parkiran masjid Al-Furqon Gatsu Barat Denpasar. Rombongan tersebut adalah :
1. Mobil Nissan Xtrail yang dikendarai Pak H.Ekky selaku amir
2. Mobil Ford Ranger yang dikendarai Pak H.Riyanto
3. Mobil Toyota Rush yang dikendarai Pak H.Endra
4. Mobil Isuzu Panther yang dikendarai Dr.Gede
5. Mobil Toyota Kijang Innova yang dikendarai Pak Hilmun Nabi

Rombongan ini bermaksud mengadakan suatu perjalanan ke suatu kawasan wisata kawah yang terletak di selatan kabupaten Banyuwangi Jawa Timur yaitu kawah Ijen. Pukul 16.00 rombongan pun sampai di gilimanuk dan harus naik kapal ferry untuk menyeberang ke pelabuhan Ketapang. Di Gilimanuk ternyata sudah menunggu 3 mobil lain yaitu :
6. Mobil Honda All New CRV yang dikendarai Pak H.Slamet
7. Mobil Toyota Kijang-G yang dikendarai Pak H.Erfian
8. Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Pak Kadir

Pukul 17.30 semua rombongan telah sampai di pelabuhan Ketapang dan siap melanjutkan perjalanan darat menuju kaki gunung Ijen
Tetapi sebelum ke sana kami mampir di salah satu dari dua dalil dalam perjalanan ini yaitu Pak Rusli yang telah berangkat terlebih dahulu pagi harinya dengan pak H.Hari. Setelah sholat jama’ maghrib dan isya’ berjamaah kamipun di jamu di rumah kelahiran pak Rusli yang tidak jauh dari masjid. Alhamdulillah karena memang sudah kelaparan ditambah makanan yang disediakan enak dan bergizi, kamipun lahap tiada terkira menghabiskan seluruh makanan yang dihidangkan...Alhamdulillah

Sekitar Pukul 18.30 kamipun melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung Ijen yang menurut pengalaman pak Rusli memakan waktu 1 jam perjalanan darat. Namun tampaknya perjalanan akan sangat lama karena di tanjakan pertama saja beberapa mobil sudah ‘kehabisan nafas’, kira – kira setengah jam kami habiskan untuk ‘melahap’ tanjakan pertama. Setelah itu 3 tanjakan sama – sama memakan waktu yang sama untuk ‘dikendalikan’. Luar biasa belum apa – apa mobil sudah diajak R2C-an di tanjakan menuju Ijen. Namun di sinilah seninya karena seni gotong royong dan tolong – menolong sangat terlihat di sini, semua anggota R2C tidak terlihat kepesimisan di raut wajahnya, semua tampak bersemangat untuk saling membantu dan bekerja sama. Mobil demi mobil berhasil dibantu naik melewati semua rintangan tanjakan berbatu cadas dan licin ini. Dan tentu saja atas izin Allah kamipun sampai di tempat penginapan pukul 21.30. Raut wajah masing – masing peserta begitu lelah dan ngantuk, namun masih bersemangat untuk mengikuti apel sebelum tidur yang dipimpin pak H.Ekky.

Setelah apel masing – masing peserta dibagi 2 kelompok besar masuk ke villa masing – masing untuk mempersiapkan diri menyambut tantangan yang sudah menunggu di belakang villa kami...ya kini kawah Ijen sudah menunggu diarungi keesokan harinya setelah sholat shubuh.

Pukul 03.00 WIB semua peserta dibangunkan untuk menyambut sunnah Rasulullah di sepertiga malam terakhir. Loh kok jam 3 sudah dibangunkan?? Bukannya naiknya setelah shubuh??? Karena R2C bukan seperti olahraga lainnya, nuansa Islami sangat kental di sini. Tahajjud, kultum dan sholat shubuh berjamaah kami lakukan dari pukul 03.00 – 04.30. Setelah itu kamipun bersiap – siap ‘menaklukkan’ kawah Ijen, berhitung, pemanasan dan cek barang bawaan kami lakukan dan yak tepat pukul 05.00 WIB kami naik ke kawah Ijen. 3,5 km tanjakan yang kami harus arungi untuk mencapai kawah Ijen. Ada yang sangat kuat untuk terdepan mencapai puncak kawah dan ada yang pelan tapi pasti mencapainya. Gaya menanjak masing – masing orang berbeda – beda, dan semuanya dengan tujuan yang sama yaitu KAWAH IJEN. Satu jam berjalan kaki ditempuh oleh klojak (kelompok menanjak) pertama untuk sampai di puncak Ijen. Sementara klojak – klojak lain menempuh setengah jam lebih lambat atau bahkan 1 jam lebih lambat dari klojak I. Namun semua kelelahan, kepayahan dan keringat yang dihasilkan dari 3,5 km tanjakan Ijen terbayar dengan indahnya salah satu ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Keindahan puncak kawah Ijen dengan danau belerang berwarna hijau yang mengeluaran asap putih berbau menyengat khas belerang.


Tidak tau kapan kami akan sampai ke sini lagi, maka dari itu kami berpuas ria dengan mengagumi keindahan ciptaan Allah ini. Sekedar berfoto ditambah berzikir menghiasi waktu – waktu kami di puncak Ijen. Keindahan kawah ini mengkerdilkan diri kami yang sangat kecil di hadapan kawah ini, bahkan kami sangat kecil di hadapan pencipta kawah ini yang juga menciptakan kami. Subhanallah..subhanallah..Allahuakbar..Allahuakbar. Tidak ada alasan untuk sombong apalagi berbesar diri di hadapan Sang pencipta kawah Ijen ini, karena memang kami sangat kecil dan sangat lemah. Ditambah dengan pemandangan manusia – manusia berotot baja dan berurat besi yang mampu mangangkut 135 kg belerang melalui 3,5 km perjalanan kaki menuju kaki gunung Ijen untuk dijual. Dan 1 kg hanya dihargai 600 rupiah....masya Allah, Allah telah menciptakan para pekerja keras ini. Bahkan kami hanya mampu mengangkut 60 kg belerang saja selama beberapa menit???Luar Biasa.....


Kawah ini mengajarkan kepada kami bahwa Allah Maha Besar, dan manusia sangat kecil dan sangat lemah. Terimakasih Ijen




Catatan Kaki :
- Mobil Pak H.Suyono berangkat paling belakangan dari masjid Al-Furqon tetapi sampai di pelabuhan Ketapang paling pertama, karena tidak tahu ternyata rombongan yang sudah duluan menunggu di pelabuhan Gilimanuk..hehehe...
- Mobil pak H.Slamet tersesat di tengah kota Banyuwangi karena tertinggal rombongan
- Mobil Pak H.Suyono tertinggal oleh rombongan lain di POM Bensin Banyuwangi
- Salah satu peserta pingsan di KM 1,7 tanjakan Ijen, peserta itu bernama Rangga....
- Mobil terkuat di antara mobil lain yaitu mobil pak H.Riyanto bannya tertusuk baut yang tidak tajam, tidak diketahui kapan terjadinya tusukan baut ini
- Di Kawasan kawah Ijen jarang terjadi hujan, namun sesaat sebelum kami naik hujan mengguyur selama beberapa detik yang menyebabkan beberapa mobil menjadi kesulitan menaklukkan tanjakan curam nan terjal yang licin di jalan menuju kaki gunung Ijen
- Istri kedua menjadi topik yang paling hangat dibicarakan oleh beberapa peserta R2C..hehehehe...
- Salah satu peserta orang asli Bali dan baru pertama kali menginjak tanah jawa tertinggal oleh mobil yang ditumpanginya, peserta ini ditemukan setelah dia selesai memotong rambutnya di salah satu rumah dekat villa pak Wardi. Peserta itu bernama Komang..hahaha..
- De el el




4 comments:

  1. Subhanallah... kalo kita lihat Kebesaran Allah, sungguh Engkau Yaa Allah Maha Segala-gala. Panorama yang sejuk dan Indah.

    Betapa nikmatnya kebersamaan di dalam R2C, canda ria, suka cita, saling berbagi bersama.
    Selamat Pak semoga suksess...salam ukhuwah...

    ReplyDelete
  2. salam ukhuwah Pak Harto..
    semoga dengan selalu merasa kecil di hadapan-Nya, kita selalu tdk puas dengan amalan - amalan yang telah kita lakukan..harus lebih banyak, lebih ikhlas dan lebih khusyuk...
    Amin

    ReplyDelete
  3. Maha besar Allah dengan segala ciptaannya. sobat pecinta alam juga rupanya yah...jadi ingat dulu waktu muda hiikkkss...

    ReplyDelete
  4. loh emang sekarang sudah nggak muda ya?hehehe...

    ReplyDelete

Ayo ayo sobat sobat dikomentarin ya....
kalo istilah iklannya sih "komentarmu mengalihkan duniaku" kekekeke....


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku