29 April, 2010

Kemerataan melawan kekuatan individu

Kekuatan besar tidak akan pernah mengalahkan kemerataan. Mungkin itu kalimat yang pas walopun agak berlebihan untuk menggambarkan sepakbola dunia kali ini. Tengok saja juara piala dunia terbanyak, dari Amerika latin. Pemain terbaik dunia terbanyak, dari Amerika Latin. Bibit pemain - pemain muda calon pemain top banyak terdapat di Amerika Latin. Siapa yang meragukan kekuatan sepakbola Brazil dan Argentina.


Namun keberadaan dua negara langganan piala dunia tersebut ditambah Uruguay belum mampu mengalahkan kemerataan sepakbola Eropa.

Liga terbaik dunia, liga terketat dunia, pemain termahal dunia, tayangan sepakbola paling ditunggu di seluruh dunia, semua itu tersaji di Eropa. Tidak hanya satu liga, melainkan ada 3 sampai 4 liga di Eropa yang jadi incaran tontonan penggemar sepakbola seluruh dunia. Selain itu liga-liga lain di eropa juga menarik untuk ditonton.

Di piala dunia, negara-negara eropa juga bergantian menjuarai ajang 4 tahunan itu. Italia, Jerman, Prancis, dan Inggris. Selain itu langganan final juga banyak di Eropa seperti Belanda, Portugal, Spanyol, dan Bulgaria. Pemain-pemain top juga merata muncul di berbagai negara di Eropa. Kemerataan ini menjadi sumber kekuatan besar yang menguasai sepakbola dunia saat ini.

Kemerataan di bidang sepakbola tersebut sejalan dengan kemerataan ekonomi di negara-negara Eropa. Kemerataan yang tumbuh sejak berabad-abad lalu. Dan sekarang kemerataan sedang tumbuh di Asia. Dalam beberapa tahun lagi Asia mungkin saja menjadi raja di dunia sepakbola. India, China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan mungkin saja Indonesia memulai pertumbuhan ekonominya. Kita tunggu saja.......

19 comments:

  1. sepak bola lagi ya?
    indonesia masih mikir pemerataan ekonomi dulu, walaupun saat ini belum...

    ReplyDelete
  2. bagaimana dgn sepakbola indonesia? hehe...

    ReplyDelete
  3. moga sepakbola dan ekonomi Indonesia makin maju *komat kamit baca doa*

    ReplyDelete
  4. Liga sepakbola di Eropa sangat digandrungi oleh penggemarnya di seluruh dunia. Tontonan sepakbola yang sangat menarik. Amerika Latin dan Asia sangat jauh dibawahnya. Betul sekali, kuncinya adalah 'kemerataan'. Trims sharingnya.

    ReplyDelete
  5. Tapi Korsel kan pernah juga masuk final waktu PD? (ato semifinal yah? Lupa, maklum bukan penggila bola bangets)

    ReplyDelete
  6. Bner jg ya mas, tp ane msh sangsi ma persepak bolaan indonesia. Hehe..;-)

    ReplyDelete
  7. kabar baik kak, gimana kabar mb wid?

    kak no comment kalo liga-ligaan hehehehe
    tuing-tuing ga dong

    ReplyDelete
  8. well...sampai saat ini liga2 sepakbolah di Eropa masih menjadi daya tarik yang luar biasa.....Indonesia......segera menyusull....

    ReplyDelete
  9. semoga terjadi pemerataan kesejahteraan di negara Indonesia.

    ReplyDelete
  10. met siang..tidak mudah membuat pemerataan di segala bidang.

    ReplyDelete
  11. kalo sepakbola indonesia mah masih ketinggalan 50 tahun...

    ReplyDelete
  12. Sebentar... sebentar... ini bicara tentang sepakbola to..?

    ReplyDelete
  13. Meski tak suka bola, mampir utk baca2 boleh kan...?

    ReplyDelete
  14. bola ya ?? gak terlalu suka tp kdg suka juga nontonnya kalo pertandingannya seru....

    selamat pagi sobat ^^

    ReplyDelete
  15. ang omong soal sepakbola

    aku sedih kang, kemaren Barca kalah, aduh sayang sekali kang....

    padahal aku dukung mati2an (halah alay)

    sip kang
    kalau sempa mampir kang, udah lama ngga nongol di blogku...maksih

    ReplyDelete
  16. itulah kenapa gw gak suka bola bung...

    ReplyDelete
  17. Kita tunggu saja hasilnya..
    Apakah kemerataan itu akan terjadi di indonesia..

    ReplyDelete
  18. bola lagi.. engga ngerti.. hiks hiks.. T.T

    ReplyDelete
  19. gak sabar menanti Juni tiba
    nonton bolaaaaaaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete

Ayo ayo sobat sobat dikomentarin ya....
kalo istilah iklannya sih "komentarmu mengalihkan duniaku" kekekeke....


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku