Bertunangan Dengan Perubahan

Jakarta, 17 - 18 Oktober 2011

Dalam dua hari ini alhamdulillah akhirnya setelah 3 tahun berhasil mendapatkan training juga. Dua hari ini yang sudah lama kutunggu tunggu selama bekerja di perusahaan ini. Selain mendapatkan tiket gratis, juga pastinya aku sangat mengharapkan ilmu dan motivasi dari trainer – trainer yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Dan benar saja Dale Carnegie mengirimkan trainer terbaiknya untuk mengajar di kelas kami. Ups bukan mengajar, tetapi mengajak belajar bersama (begitu bahasa trainernya). Judul trainingnya saja membuatku bertanya tanya dan berharap. Change Engagement, membayangkan arti judul tersebut saja membuatku tertarik, kira2 aku mendefinisikannya adalah “berdamai dengan perubahan”. Engage bisa juga dipakai dalam kata pertunangan, berarti artinya bisa lebih di bagus lagi menjadi “bertunangan dengan perubahan”. Apalagi ketika membaca asal trainernya, Dale Carnegie, yang baru kutau ketika aku membuka lagi email undangan training minggu lalu di kamar sebuah hotel berbintang di Jakarta itu. Seketika aku loncat dari tempat tidur, mandi, gosok gigi, handukan, pake baju dan langsung sarapan. Padahal aku baru saja selesai berenang 15 putaran yang sangat membuatku capek dan pegal2. Namun nama trainer tadi seketika membuat energiku bersatu kembali dan ingatanku kembali ke masa dulu di waktu induction yang juga ditrain oleh Dale Carnegie. Waktu itu mereka berhasil membuat kami yang sebelumnya malu malu terutama dalam berkenalan dengan sesama peserta lain menjadi cair, satu dan seperti tidak ada batasan. Luar biasa, kenangan di 2007 itu masih kukenang dan kuterapkan dalam berkenalan sampai saat ini. Mr. Andrianto Kastin yang full energi, Mrs. Masmilda yang berjilbab dan kalem, Mrs. Wida yang  dan Mbak Ratih yang cantik berhasil membuat kami semua terpana dan terhipnotis pada waktu itu. Dan dari kelas itu pula, alumninya sampai saat ini masih full contact. Dan tidak disangka tidak dinyana ternyata salah seorang trainer(mbak ratih) waktu itu hadir juga sekarang walopun dengan terbengang bengong..haha.

Dalam dua hari yang luar biasa ini, kami sekelas yang berjumlah 16 orang diajak untuk memahami dan mempraktekkan Percaya Diri, Sikap terhadap perubahan, Mengeluarkan sikap positif, dan berkomunikasi dengan meyakinkan. Dua Trainer kami kali ini pak Gary dan pak Saor yang ternyata dua2nya memiliki kesamaan denganku (Pak Gary alumni TI, pak Saor alumni UGM) sangat2 berhasil menyampaikan materi, menghipnotis sikap, mengajak gila, dan tampil konyol. Yang semua tadi membuat kami peserta training berhasil menangkap semua maksud materi yang ingin disampaikan oleh trainer. Dan aku sebut hal tersebut sebagai totalitas.

Dua trainer ini tau sekali apa kelemahan kami mungkin tepatnya aku...hahaha, aku lemah presentasi, lemah intonasi, lemah gestur wajah dan ekspresi. Kami diajarkan semua, mulai dari membangun kepercayaan diri melalui tugas menulis 50 keberhasilan selama hidup. Awalnya agak susah nih buat nulis ini, namun cluenya adalah ketika kamu gak bisa lalu kemudian bisa itu adalah disebut keberhasilan. Nyetir motor, nyetir sepeda, nyetir mobil, bisa beli motor adalah beberapa contoh keberhasilan kecil.Dan tugas ini mengajarkan kita bahwa kita pernah berhasil dan nggak ada alasan buat kita untuk nggak berhasil di waktu sekarang. Tantangannya memang lebih besar, namun kita juga semakin mampu dan besar untuk menghadapinya. Jika percaya diri maka akan mudah sekali menghadapi perubahan dan bergaul dengan orang lain dan dijelaskan dengan sangat baik melalui ilustrasi,

a.    tulisan SOK dicoret, menunjukkan jangan pernah Salahkan, Omeli, Kritik

b.    bunga melati berwarna ungu, menunjukkan beri peghargaan yang tulus

c.    bintang segi 5, menggambarkan beri orang lain cita – cita yang tinggi

d.    balon berbentuk hati, menunjukkan tuluslah dari hati

e.    odol, menunjukkan senyum

f.     name tag, sebut namanya karena nama adalah suara termerdu bagi setiap orang

g.    headphone, jadilah pendengar yang super baik

h.    microphone, berbicaralah sesuai minat orang

i.      merk VIP, jadikan orang itumerasa dirinya penting

Setelah membangun kepercayaan diri itu kami dilatih untuk berbicara atau presentasi dengan jelas, lugas, terstruktur, dan mantap.

1.    Great Opening,

2.    Cara – cara menjelaskan isi produk dengan membiasakan dengan nomor 1, nomor 2, nomor 3 dst,

3.    menyimpulkan dengan mengulangi kata kunci dari penjelasan isi tadi

4.    Menjelaskan jika audience mengikuti saran presentasi maka.....dst..

Sebuah cara yang selama ini belum pernah saya lakukan, namun mereka memberikan ilmu dan tipsnya.

Presentasi yang terstruktur juga belum memberikan hasil yang maksimal tanpa intonasi, ekspresi, gerakan anggota tubuh dan senyum. Dan kembali mereka memberikan setiap peserta kesempatan untuk berlaku konyol di depan kelas. Setiap peserta diharuskan memerankan raksasa, bapak kos, kereta api, kapal terbang dan lain – lain dengan gerakan anggota tubuh yang dimirip miripkan. Luar biasa perasaannya walopun kami yakin kami terlihat konyol, namun kami menikmatinya, sangat menikmatinya. Kami layak disebut sebagai artis dadakan...bhahahaha

Dan sebagai penutup kami diajarkan 7 cara mencegah stress, lagi2 dengan ilustrasi yang dahsyat

1.    Kalender harian, yang menggambarkan hiduplah hari lepas hari, rencanakan masa depan dengan baik tapi jangan terlalu dikhawatirkan, kenang masa lalu namun jangan sampai di pikirkan terlalu dalam, hiduplah detik ini, dan ubahlah detik ini juga

2.    Jeruk busuk, yang menggambarkan sikap terhadap keburukan:

a.    Tanyakan apa kemungkinan terburuk

b.    Siapkan mental terhadap kemungkinan itu

c.    Pebaiki keadaan agar tidak terjadi

3.    Ranjang rumah sakit, kesehatan mahal harganya

4.    Merknya Fakta, kumpulkan fakta sebanyak2nya

5.    Timbangan, dari fakta tadi pertimbangkan segala alternatif

6.    Apel merk aksi, segera beraksi

7.    Bendera dengan 4 ?

a.    Apa masalahnya

b.    Apa penyebabnya

c.    Kemungkinan – kemungkinan penyelesaian

d.    Ambil penyelesaian terbaik

Dua hari ini, membuat pikiran kami fresh dan tentu saja kami tidak sabar ingin segera praktek. Namun di akhir acara ternyata mbak Linda, tim iklan kartuAS nyeletuk eh Reza barusan ulang tahun loh. Jleb, seketika seisi kelas memandangku dan mereka pun diajak pak Saor untuk menyanyikan lagu ultah untukku. “Ini adalah perayaan pertama sepanjang karir keultahanku, sebuah perayaan yang menurutku tidak perlu dan bahkan di fesbukku saja gak pernah kuisi tgl kelahiranku. Karena bagiku ultah berarti durasi kontrak aku dan Dia akan habis, dan itu tidak layak dirayakan, malahan harus terus diintrospeksi apakah selama setahun kebelakang aku semakin dekat dengan-Nya atau semakin jauh. Dan aku dapati diriku ternyata masih jauh dariNya, dan aku tidak bahagia dengan itu. Mudah2an tahun ke depan bisa lebih dekat lagi denganNya sehingga nanti ketika kontrak itu habis, aku bertemu dengan Nya dengan wajah tersenyum” begitulah kira2 isi pidatoku ketika diminta pak Saor untuk speech di depan kelasku. Dan aku tambahkan “aku sangat menyesal hadir di training ini, menyesal sekali kenapa gak dari hari I aku pasang kamera di belakang untuk merekam semua kegiatan training ini agar bisa kuputar berulang ulang untuk merefresh kembali kelas ini di dalam ingatanku.”.........beehhh, pidato yang sungguh sungguh gak pernah kurencanakan dan gak kuduga, semuanya mengalir begitu saja tanpa ada persiapan sebelumnya. Dan aku merasa sangat keren waktu itu...hahahaha....seenggaknya aku bisa pernah merasakan keren kembali...hahaha, terakhir aku merasa keren adalah ketika sebuah umpanku yang melengkung dari kanan belakang melesat ke muka gawang lawan dan temanku menyundulnya untuk menjadi gol yang sangat keren, dan supporter cewek – cewek di pinggir lapangan meneriakiku dengan “wow ja, umpan lu kayak Beckham”.

Ubahlah apa yang bisa kamu ubah dan jangan pernah mengkhawatirkan circle of attention dan circle of concern mu, Fokuslah pada circle of influence mu

Mari menjadi Top 10, jauhi menjadi middle 80 dan bottom 10.

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasibmu, kecuali kamu yang mengubah diri sendiri