15 November, 2011

Pemimpin Yang Amanah? Berattss

Akhirnya aksi mogok kerja itu berakhir juga, kesepakatan PKB II yang setahun lebih tidak digubris akhirnya dinego kembali dan disepakati bersama. Aksi ini tidak perlu ada, jika kita masing - masing menyadari posisi dan kewajiban kita. Hak - hak tidak perlu dituntut jika sudah terpenuhi sebelumnya. Aksi dan demo bukan solusi sebenarnya, doa kepada Sang Penguasa Hati adalah kunci dari pemenuhan tuntutan ini. Alhamdulillah doa itu terkabul, walaupun kita belum tahu apakah Allah memang benar - benar meridhoi aksi ini atau tidak. Dan Allah membukakan hati para pemimpin ini jangan - jangan semata mata untuk menguji para karyawannya. Innalillahi... Kami berlindung kepada Mu dari tindakan kami yang bertentangan dengan syariatmu ya Allah.

Namun peristiwa ini membuatku heran sekaligus miris, untuk perusahaan yang  tergolong kecil (4000 orang) ini sudah menyalahi aturan - aturan yang telah disepakati sebelumnya, padahal tertulis, berkekuatan hukum, jelas hak dan kewajibannya. Bagaimana dengan lembaga - lembaga lain yang lebih besar massanya seperti Departmen - departemen pemerintahan, perusahaan tambang, bahkan negara. Padahal hak dan kewajiban adalah sebuah keharusan pelaksanaannya. Jika tidak maka Allah telah menyiapkan hukumannya. Peran pemimpin sangat sentral di sini, sebagai rakyat hanya sebatas maksimal mengingatkan dan menegur. Memang menegur dan mengingatkan harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW yaitu personal (langsung) dan tidak di depan umum. Bukan dengan aksi demonstrasi dan mogok. Rakyat yang taat dan pemimpin yang amanah adalah sebuah harmonisasi yang sangat diperlukan dalam menjalankan roda organisasi/pemerintahan agar berjalan lancar dan diberkahi Allah swt.

Itulah sebabnya menjadi pemimpin yang adil dijamin Allah masuk surgaNya, karena memang menjadi pemimpin itu sangat sangat berat sekali tugasnya. Orang - orang sholeh jika ditunjuk sebagai pemimpin maka akan mengucap Innalillahi wa innailaihi roji'un. Karena menjadi pemimpin itu adalah musibah, setiap gerak dan kata - katanya selalu dilihat dan diikuti setiap saat. Salah sedikit saja maka akan diikuti kesalahan yang besar oleh rakyat yang dipimpinnya.

Namun yang mengherankan di dunia sekarang ini, ramai - ramai orang mencalonkan diri sendiri menjadi presiden, gubernur, bupati, anggota legislatif, pemimpin partai, pemimpin perusahaan dan lain - lain. Bahkan mereka rela menghabiskan uang jutaan sampai milyaran untuk mengkampanyekan dirinya. 1 kaos berharga Rp 10.000 dicetak sampai ribuan copy yang berisikan nama dan partainya agar orang - orang memilihnya mewakili daerahnya menjadi anggota legislatif atau memimpin daerahnya. 

Sebuah kenyataan yang ironis,. Aku berlindung kepadaMu ya Allah dari berlomba - lomba yang sedemikian..Amin...

No comments:

Post a Comment

Ayo ayo sobat sobat dikomentarin ya....
kalo istilah iklannya sih "komentarmu mengalihkan duniaku" kekekeke....


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku