Curhatku ini kutulis pada hari kamis, 6 Agustus 2009
Aku gak suka, aku gak suka dengan yang namanya mogok kerja....males banget....pokoknya I hate it full....ini dah gak sesuai dengan hati nurani ku...apa aku mesti ikut lagi??? Hah...males banget nih...mogok kerja kok jadi pilihan.....kalo gak lembur nah itu dia baru langkah yang boleh...gak apa2..gak mengganggu hati nurani
Ya Allah apakah benar langkah ini?....
Jadikan dunia ini ada di tanganku dan akhirat ada di dadaku....Jangan sebaliknya ya Allah...
Astaghfirullah....ana shaum..ana shaum...ana shaum...Astaghfirullahaladzim...Aku ingin menghadapmu lewat dhuhaku ya Allah....
Ya Allah........ aksi sebagai akibat dari tidak dilaksanakannya perjanjian ini sebenarnya dikomandoi siapa ya?...orang baru atau lama ya?.... Apa yang mengkomandoi aksi ini tidak bersyukur bahwa alhamdulillah kita masih diberikan rezeki dari Allah lewat perusahaan ini???. Dibayangkan aja coba orang – orang di luaran sana masih kelaparan, ataupun di belahan bumi lainnya orang – orang masih cukup makannya tapi kurang mampu menyekolahkan anaknya, atau di belahan bumi yang lain lagi sudah mampu makan sudah mampu menyekolahkan anaknya tapi tidak mampu membeli motor atau mobil mewah nan mahal untuk mengisi rumah mereka, atau bahkan orang sudah mampu membeli mobil, motor tapi tidak mampu berjalan – jalan ke luar negri.
Dan ironisnya dan coba dibayangkan itu semua terjadi di karyawan perusahaan ini, dengan kran rezekinya lewat perusahaan ini sebagian besar karyawan mampu membeli mobil, mampu membeli motor, mampu naik haji, mampu membeli rumah besar, mampu jalan – jalan ke luar negri bahkan berkali – kali, mampu membeli sepeda yang harganya di atas normal, mampu keliling Indonesia tanpa harus bayar, dan mampu – mampu yang lain. Apakah kurang bersyukur dengan itu semua.
Atau ada hal lain yang sebenarnya sudah membudaya dan secara tidak sadar merasuk ke dalam diri kita dan menjadi kebiasaan kita???. Aku sih hanya menebak saja apakah mungkin budaya yang dimaksud itu adalah budaya konsumtif yang sudah mengakar dan menjadi borok dari sikap dan tabiat kita dalam menjalani hidup ini.???. Budaya yang dibawa dari pemikiran – pemikiran gaya barat yang tanpa sengaja awalnya tetapi ketagihan di akhirnya.
Bahkan tidak tanggung – tanggung boroknya, kalo dulu sebelum bekerja di perusahaan ini cukuplah HP Motorola T51 menghiasi tangan dan kantong, cukuplah motor GL Max dengan segudang pengalamannya menemani setiap langkahku menuju kampus dan tempat – tempat lain nan indah ciptaan Allah. Cukuplah naek bus untuk mengunjungi keluarga tercinta di Lampung sana... Astaghfirullah...sekarang semuanya berubah dan perubahan ini tanpa kusadari...Dan ini semua adalah budaya yang ditularkan lewat ribuan aktivitas yang melintas di depanku di kantor ini.
Kalo memang itu yang terjadi seharusnya aku tidak terjerumus kepada kelalaian yang nyata ini, masih banyak keluarga yang bisa kita bantu dengan mengeliminasi kebutuhan konsumtif kita sendiri!!!, masih banyak tetangga yang kelaparan yang seharusnya bisa makan 3 hari sekali lewat tangan kita!!!, masih banyak anak – anak terlantar yang seharusnya bisa sekolah lewat kita!!!, masih banyak..masih banyak kawan....Dan seharusnya aku sadar lebih cepat lebih baik, dan jangan sampai meLANJUTKAN kelalaian yang nyata ini... kalo untuk presiden memang harus melanjutkan, tapi kalo untuk yang ini memang lebih cepat lebih baik berubah...
[4:147] Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri370 lagi Maha Mengetahui
Mungkin rintihan hati ini hanya bisa kutuliskan di sini, tanpa bisa mengekspresikannya. Karena aku hanya seonggok tanah yang terus menerus tergerus oleh air bah protes ribuan karyawan di sini... Dan di jalan Allah aku akan terus berusaha menjadi batu karang yang cadas dan kuat yang tak tergoyahkan oleh ombak besar atau bahkan tsunami sekalipun.
Maafkan aku ya Allah...
[14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Aku gak suka, aku gak suka dengan yang namanya mogok kerja....males banget....pokoknya I hate it full....ini dah gak sesuai dengan hati nurani ku...apa aku mesti ikut lagi??? Hah...males banget nih...mogok kerja kok jadi pilihan.....kalo gak lembur nah itu dia baru langkah yang boleh...gak apa2..gak mengganggu hati nurani
Ya Allah apakah benar langkah ini?....
Jadikan dunia ini ada di tanganku dan akhirat ada di dadaku....Jangan sebaliknya ya Allah...
Astaghfirullah....ana shaum..ana shaum...ana shaum...Astaghfirullahaladzim...Aku ingin menghadapmu lewat dhuhaku ya Allah....
Ya Allah........ aksi sebagai akibat dari tidak dilaksanakannya perjanjian ini sebenarnya dikomandoi siapa ya?...orang baru atau lama ya?.... Apa yang mengkomandoi aksi ini tidak bersyukur bahwa alhamdulillah kita masih diberikan rezeki dari Allah lewat perusahaan ini???. Dibayangkan aja coba orang – orang di luaran sana masih kelaparan, ataupun di belahan bumi lainnya orang – orang masih cukup makannya tapi kurang mampu menyekolahkan anaknya, atau di belahan bumi yang lain lagi sudah mampu makan sudah mampu menyekolahkan anaknya tapi tidak mampu membeli motor atau mobil mewah nan mahal untuk mengisi rumah mereka, atau bahkan orang sudah mampu membeli mobil, motor tapi tidak mampu berjalan – jalan ke luar negri.
Dan ironisnya dan coba dibayangkan itu semua terjadi di karyawan perusahaan ini, dengan kran rezekinya lewat perusahaan ini sebagian besar karyawan mampu membeli mobil, mampu membeli motor, mampu naik haji, mampu membeli rumah besar, mampu jalan – jalan ke luar negri bahkan berkali – kali, mampu membeli sepeda yang harganya di atas normal, mampu keliling Indonesia tanpa harus bayar, dan mampu – mampu yang lain. Apakah kurang bersyukur dengan itu semua.
Atau ada hal lain yang sebenarnya sudah membudaya dan secara tidak sadar merasuk ke dalam diri kita dan menjadi kebiasaan kita???. Aku sih hanya menebak saja apakah mungkin budaya yang dimaksud itu adalah budaya konsumtif yang sudah mengakar dan menjadi borok dari sikap dan tabiat kita dalam menjalani hidup ini.???. Budaya yang dibawa dari pemikiran – pemikiran gaya barat yang tanpa sengaja awalnya tetapi ketagihan di akhirnya.
Bahkan tidak tanggung – tanggung boroknya, kalo dulu sebelum bekerja di perusahaan ini cukuplah HP Motorola T51 menghiasi tangan dan kantong, cukuplah motor GL Max dengan segudang pengalamannya menemani setiap langkahku menuju kampus dan tempat – tempat lain nan indah ciptaan Allah. Cukuplah naek bus untuk mengunjungi keluarga tercinta di Lampung sana... Astaghfirullah...sekarang semuanya berubah dan perubahan ini tanpa kusadari...Dan ini semua adalah budaya yang ditularkan lewat ribuan aktivitas yang melintas di depanku di kantor ini.
Kalo memang itu yang terjadi seharusnya aku tidak terjerumus kepada kelalaian yang nyata ini, masih banyak keluarga yang bisa kita bantu dengan mengeliminasi kebutuhan konsumtif kita sendiri!!!, masih banyak tetangga yang kelaparan yang seharusnya bisa makan 3 hari sekali lewat tangan kita!!!, masih banyak anak – anak terlantar yang seharusnya bisa sekolah lewat kita!!!, masih banyak..masih banyak kawan....Dan seharusnya aku sadar lebih cepat lebih baik, dan jangan sampai meLANJUTKAN kelalaian yang nyata ini... kalo untuk presiden memang harus melanjutkan, tapi kalo untuk yang ini memang lebih cepat lebih baik berubah...
[4:147] Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri370 lagi Maha Mengetahui
Mungkin rintihan hati ini hanya bisa kutuliskan di sini, tanpa bisa mengekspresikannya. Karena aku hanya seonggok tanah yang terus menerus tergerus oleh air bah protes ribuan karyawan di sini... Dan di jalan Allah aku akan terus berusaha menjadi batu karang yang cadas dan kuat yang tak tergoyahkan oleh ombak besar atau bahkan tsunami sekalipun.
Maafkan aku ya Allah...
[14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Dasar pemikiran yang sebenarnya sangat simpel, akan tetapi ga semua orang sadar...
ReplyDeleteSaya setuju Mas, kenapa tidak bersukur dari yang paling kecil... Kita bisa terbangun dipagi harinya dan menjalankan kegiatan sehari harinya.
Coba tebak apa yang kira kira ada dipikiran para pe-MOGOK KERJA...
Apa yang diperjuangkan... HAK nya sendiri ato HAK orang orang yang sepatutnya mendapatkan penghidupan yang layak, seperti apa yang Mas ceritakan diatas. Apakah itu orang yang kelaparan, keluarga yang tak mampu menyekolahkan anaknya...
Yah... Semoga bisa lebih tersadar lagi lah... :)
Good Artikel.
waks..ada yang baca....jadi malu..hahaha
ReplyDelete