16 October, 2018

Penyesalan Terbesar

Penyesalan terbesar saya adalah tidak memanfaatkan masa kuliah dengan majelis ilmu
Terlalu banyak waktu saya habiskan dengan game, wisata, makan, ngobrol dan hal sia sia lainnya
Penyesalan saya yg lain juga adalah tidak saya habiskan masa kuliah saya dengan baca buku.
Penyesalan saya juga tidak pernah memanfaatkan waktu kuliah saya utk bisnis dan tidak serius berorganisasi...
Sungguh penyesalan tinggal penyesalan, semoga Allah mengampuni...
Astaghfirullah

29 June, 2018

Pindahan

Ternyata pemandangan dari rumah yang indah seperti ini membutuhkan pengorbanan
Ada hal hal yang tak terpikirkan ternyata harus dipikirkan dan dicari tahu solusinya

Aku yang bosan hidup di kota dengan rutinitas yang itu itu saja memutuskan untuk tinggal terpencil tetapi banyak tetangga. Bosan dengan halaman rumah yang kecil dan tidak bisa dibuat apa apa.
Bayangan sebuah rumah kecil dengan halaman yang luas membawaku ke sini. Bonus pemandangan yang indah ciptaan Allah di setiap pagi sore dan malam. Lampu lampu perkotaan di malam hari, embun dan suara jangkrik, tonggeret, burung mprit, tokek, ayam ciptaan Allah berbunyi di setiap hari. Udara yang dingin menusuk tulang dan air yang menyentuhnya saja membuat beku seluruh tubuh (lebay).

Ternyata itu semua ada hal yang harus dikorbankan. Lokasi ATM, minimarket, mall yang jauh. Kemanan lingkungan yang murni swadaya bersama tetangga tidak lagi mengandalkan security 24 jam yang dibayar. Mungkin kebiasaan perkotaan belum bisa aku tinggalkan. Namun aku bertekad menghadapi ini semua. Aku akan siapkan banyak tanaman sayur, buah, kolam ikan, hewan ternak, dan lainnya. Semoga Allah ridha

08 May, 2018

Khan Race Lari itu begini

Ada insiden race lari di Jogja yang melewati suatu kampung pesantren dan pelari wanita yang berpakaian membuka aurat dipukul bagian sensitifnya oleh pemuda sekitar di desa tersebut. Berita ini tidak sepenuhnya saya percaya karena berita ini datang dari media media mainstream dengan judul2 provokatif yang belum tentu sesuai dengan kejadian sebenernya. Namun dari video yang terlihat adalah seorang bapak tua yang memarahi seorang pelari wanita yang berpakaian membuka aurat. 

Saya berkomentar bapak ini sedang melakukan nahi munkar, karena aurat wanita tidak layak dipertotononkan kepada setiap manusia manapun selain mahramnya. Mudah2an wanita tersebut diberi hidayah oleh Allah, karena bapak itu benar dan dengan caranya sendiri. Walalupun caranya memang saya pribadi kurang setuju karena terlalu cepat dan kasar yang menyebabkan multi tafsir dari kalangan masyarakat. 

Tapi yang ingin saya fokuskan adalah bagaimana respon masyarakat tentang kejadian itu, sebagian besar menuduh masyarakat lokal yang kurang empati dan membela wanita yang membuka aurat. Inilah Islam yang sudah asing di kalangan umat Islam sendiri. Syariat Islam untuk menutup aurat wanita kecuali untuk mahramnya menjadi seperti disalahkan di masyarakat mayoritas Islam ini.. Semoga Allah selalu memberi hidayah bagi saya pribadi dan saudara saudara semuanya.

Dan ini semakin memperkuat diri saya pribadi untuk tidak lagi mengikuti Race Lari, karena aurat dan kemaksiatan lain mengancam di event2 tersebut

30 April, 2018

Lagi lagi Renungan (Jauhi Musik)

Kata orang musik itu sarana mendekatkan diri dengan anak, sarana mencari ketenangan, sarana mempercerdas pikiran dan menenangkan tubuh...
Sebuah Omong Kosong Belaka.
Ini adalah hasil cuci otak dari orang - orang untuk menjauhkan Al Qur'an dari jiwa - jiwa seorang mukminin dan mukminah. 
Musik dan Al Qur'an adalah 2 produk yang gak akan pernah bersatu.
Bacaan Al Qur'an adalah fithrah bagi manusia
Isi Alqur'an adalah pedoman hidup dan mati manusia
Di dalam Qur'an terdapat ayat bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah
Lalu kita ibadah harus mencontoh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasalam sesuai apa - apa yang beliau ajarkan kepada para sahabat dan diajarkan pula kepada murid - murid mereka (tabi'in) dan diajarkan lagi kepada murid - murid mereka yaitu tabiut tabi'in. Stop. 3 generasi awal yang dijamin oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam.
Kita diciptakan di dunia ini hanya untuk di atas, lalu adakah Nabi kita mengajarkan beribadahlah dengan bermusik? 
Apakah ada manusia yang setelah bermusik lalu hatinya menjadi khusyuk ketika sholat, menjadi rajin beribadah? Setelah nonton konser musik menjadi selalu ingat Allah?
Naudzubillah, semoga kita selalu terhindar dari segala macam bentuk dan jenis musik di dunia ini.
MUSIK adalah RACUN, dan sekecil apapun racun pasti akan berpengaruh terhadap tubuh kita....
Dan tidak ada yang namanya musik Islami, semua hanya adonan-adonan dalam rangka menjauhkan Mukminin dari Al Qur'an

05 April, 2018

Renungan Usia 35 tahun (Hijriyah)

Aku ikut kajian melingkar sejak SMA dulu sewaktu masih seneng2nya maen bola, seneng2nya maen PS, seneng2nya ngelirik2 lawan jenis. Dan alhamdulillah  liqo berhasil membuatku tidak ikut membaur dengan pergaulan2 bebas sewaktu SMA. Temen SMA ku dulu ada yang terjerat miras lah, terlibat ganti2 pacaran lah, suka mbolos sekolah lah, ngerokok apalagi. Sebaliknya aku ikut kajian selepas sekolah, ikut istirahat di masjid pada saat jam istirahat, ikut maen bola bersama temen2 kajian selepas pulang sekolah ataupun pada hari ahad. Semua itu membuatku tidak ikut2an temen2 sekelas yang ngajakin nonton bioskop lah, ngajakin pacaran, ngajakin ngemall, dan laennya. Mungkin yang kusesali adalah dulu masih sering maen Play Station sepulang sekolah, waktu dan uang yang terbuang sia2 kala itu menurutku. Jaman SMA pula aku merasa ada beberapa cewek yang mendekatiku (Ge eR banget), tapi yah kerasa lah dikit2,...haha, namun entah mengapa alhamdulillah aku tidak sampai ke geer an untuk mendekati balik cewek itu, mungkin ini juga hasil dari pengajaran kakak2 kelasku ketika liqo dan mungkin juga karena aku orangnya polos dan cuek, jadi ngerasa gak penting aja gitu buat pacar2an. ALhamdulillah juga Allah mengaruniakan kepadaku wajah yang gak terlalu ganteng dan badan yang gak terlalu seterek, jadi aku tau diri lah buat gak ikut2an geng2 orang2 ganteng dan kaya..haha..
Liqo ini berlanjut ke jaman kuliah di Jogja, beberapa bulan liqo berjalan murobbiku menawarkan aku untuk mengelola liqo sendiri...tapi aku selalu menolak dengan berbagai alasan, padahal mah males..hehe...jadilah selama 4,5 tahun kuliah aku gak pernah mengelola liqo..hehe
Setelah lulus kuliah dan bekerja di denpasar aku juga ikut Liqo disana, dan murobbikupun sama menawarkan kepadaku mengelola liqo..dan berhasil kutolak juga dengan berbagai alasan..hehe... Dan sempat aku juga diamanahkan sebagai anggota tim Partai di DPC Denpasar, dan alhamdulillah aku ikut beberapa kegiatan kepartaian disana. Namun setelah 4 tahun di Denpasar, 1 tahun di Kupang akupun pindah ke Lombok. 

Di pulau ini akupun mulai mengikuti pengajian2 sunnah bersama ustadz2 yang menurutku ramah dan murah senyum. Sebenernya aku sempat juga ikutan di Denpasar karena ada kajian di kantor, tapi awalnya hatiku menolak apa yang disampaikan Ustadznya, karena kok bertentangan dengan ilmu yang selama ini aku ketahui. seperti tahlilan tidak boleh, zikir selepas sholat tidak dilakukan dengan suara keras, baca Yasin khususon di malam jum'at tidak boleh dan berbagai hal lainnya. Hal2 yang menurutku baru ini sempat menjauhkan aku dari kajian2 sunnah tersebut. Terlebih lagi ada beberapa testimoni dari temen2 partaiku bahwa hati2 dengan kajian tersebut karena suka membid'ah2kan orang lain. Nah bid'ah? apalagi ini, sebuah kosa kata baru yang baru aku dengar dari temanku itu. Akhirnya berjalan beberapa waktu akupun pindah ke lombok, disini aku mulai menjauhkan diri dari liqo di tahun pertama walopun pada tahun kedua dan tiga aku akhirnya ikut liqo karena rekomendasi dari om ku. Di tahun ketiga aku mulai menghadiri kajian2 sunnah walopun masih sangat jarang sekali sebulan sekali bahkan mungkin 2 bulan sekali, sambil rutin menghadiri liqo pekanan. 

Dan puncaknya ketika aku pindah ke Soreang aku mulai berani benar2 stop dari liqo walopun beberapa kali om ku menanyakan bagaimana liqo pekanan sudah sama siapa?. Mungkin aku benar2 berani dan PeDe dengan diriku sendiri di Soreang, seolah aku menemukan bahwa diriku bukan lagi seorang manusia yang tergantung pada perkataan orang lain. Sebelum ini aku adalah orang yang sangat BaPer an, perkataan dari orangtuaku terutama tentang pengajian sunnah ini selalu kumasukkan ke dalam hati, perkataan om ku yang merekomendasikan ke liqo waktu di lombok aku juga bawa ke hati dan aku turuti. Perkataan orang2 lain yang "memusuhi" dakwah sunnah ini selalu aku masukkan ke dalam hati. Namun hadirnya kajian2 sunnah di Youtube, di media sosial, di masjid2 terutama di Soreang ini membuatku menemukan hakikat yang sesungguhnya, bahwa Islam adalah agama Ilmiah yang berdasarkan pada dalil dan pemahaman para penerima dalil itu. Materi tentang akhlak dan tauhid menjadi fokus ku, kalo sebelumnya aku beribadah yah ikut2an apa yang dilakukan orang lain namun sekarang aku baru mengerti bahwa sholat itu seperti ini, shaum itu seperti ini,dan ibadah2 yang lain. Dan tauhid dan akhlak adalah kunci segalanya. Alhamdulillah ya Allah

Mungkin ini hikmahnya yang baru aku sadari di usia yang hampir menyentuh usia matang menurut Rasulullah Sallahu alaihi wasallam. Dulu aku tidak terlalu dalam ikut kajian kepartaian, sehingga membuatku gampang sekali keluar dari sana tanpa ada beban yang memberatkanku. Padahal aku ikut disana sejak SMA, sampai tahun lalu, sekitar 16 tahunan aku ikutan Liqo.

Dan sekarang semoga Allah memudahkanku untuk istiqomah di jalan dakwah sunnah ini, aku bersyukur sewa rumah di TKK yang diisi tetangga yang bermanhaj sunnah salaf yang mengingatkanku untuk terus kuat dan tegar di jalan ini. Alhamdulillah

26 February, 2018

Race Lari ternyata

2 tahun terakhir ini aku mulai ikutan race race lari di beberapa kota
1. Lombok Marathon
2. Bandung Marathon
3. Bali Marathon
4. Tahura Trail Run
5. West Java Marathon
6. Loop Run
Aku sangat menikmatinya karena berat badan yang sudah mendukung kegiatan ku ini. Turunnya berat badan ini awalnya kesadaran bahwa seorang muslim seharusnya tidak memiliki badan yang berlebihan atau disebutnya gendut.  peyesalan hidup yang terlalu menuruti hawa nafsu makan yang luar biasa ini datang setelah beberapa kali mengikuti ceramah beberapa ustadz baik di youtube dan ceramah langsung. Dari 122 kg di tahun 2015 menjadi 94 kg sekarang 2018 ini.
Setelah berat badan turun mulai menggeluti olahraga sepeda yang lama tertunda, berlanjut ke lari dan akhirnya ikut Race. Bahkan sudah bisa ikut FM dua kali di Bandung dan Bali.
Tujuan race adalah awalnya memotivasi diri supaya bisa berlari sejauh mungkin dan secepat mungkin. Biasanya ada saja peserta race yang secara umur atau gender sepertinya tidak mampu berlari namun kenyataannya mampu berlari lebih cepat dan lebih stabil..woe...

Namun seiring waktu belajar dari beberapa guru dan ustadz aku akhirnya tersadar, bahwa race ini sebenarnya walopun banyak manfaatnya banyak juga mudharatnya. Ada kegiatan lain yang lebih banyak manfaatnya dan minimao sekali mudharatnya.
Beberapa mudharat menurut pendapatku adalah :
1. Pertama dan utama adalah peserta race adalah bercampur antara laki laki dan wanita. Dan peserta race wanita biasanya senang berpakaian minim, dan ini adalah suatu kemudharatan yang besar bagi seorang laki laki. Walaupun kita mengira iman kita sendiri kuat, namun godaan setan tidak akan pernah berhenti selama 2 - 5 jam berlari.
2. Selama race sangat memungkinkan kita berlari di belakang para peserta race wanita. Dan ini adalah periode waktu yang paling berat godaannya. Mungkin saja kita selalu di depan peserta wanita tetapi pace lari kita harus setara atlet pelari marathon dunia sehingga kita selalu terdepan dan tercepat.
3. Waktu race biasanya diadakan di pagi hari setelah shubuh, yang padahal itu adalah waktu waktu yang tepat untuk belajar dan mungkin mengajari anak anak kita, ataupun sekedar mendengarkan ceramah ceramah online
4. Waktu race biasanya diadakan sabtu atau ahad, dan biasanya di Bandung banyak diadakan pengajian pengajian rutin bahkan tabligh akbar. Suatu kerugian besar jika kita tidak hadir
5. Race hampir seluruhnya berbayar, besarannya biasanya kisaran 100 ribu s.d 750 ribu. Uang yang manfaatnya bisa lebih besar jika kita gunakan utk hal lain

Mungkin sedikit saja unek unek dari saya. Ini murni nasehat untuk diri saya sendiri... supaya terekam aja di blog ini


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku