04 January, 2011

LPI atau ISL..?..

LPI atau ISL?...
kalo menurut pendapatku sih dalam mengarungi dunia pasar bebas beberapa tahun bahkan bertahun tahun ke depan LPI lebih menjanjikan prospek yang positif dibanding ISL. Tapi kalau melihat kestabilan kompetisi ISL lebih stabil. Namun bukan berarti LPI tidak bisa stabil, sangat bisa contohnya saja liga liga eropa dan amerika latin yang menganut sistem seperti LPI ini sejak lama. 

begini begini bagi yang mungkin belum tahu apa bedanya LPI dan ISL
LPI : Semua dana sponsor, pemasukan dari tiket tiap pertandingan, hak siar, sumbangan atau saham masuk ke kas klub 100%. Jadi keuntungan klub murni dari setiap laga yang dimainkannya.

ISL : Semua dana masuk PSSI baik itu sponsor dan hak siar, tiket pertandingan masuk ke kantong pengelola stadion sharing dengan klub. Nanti PSSI akan menshare dana tersebut sesuai keinginan mereka, bisa 30% bahkan kurang, tapi dari sejarahnya jarang sekali PSSI menshare keuntungan ISL ke klub melebihi 30%.

Jadi dari sistem di atas, bisa dikatakan LPI = Liberal, ISL = Komunis. 

Saya di sini sangat mendukung LPI, karena apa yang terjadi pada klub tergantung pada apa yang dilakukannya. Permainan, perkelahian, kebintangan pemain, pengelolaan merchandise, pengelolaan supporter, dll sangat mempengaruhi keuntungan klub tersebut. Jarang sekali klub yang jika dia bertanding di stadion dan selalu rusuh akan mendapat simpati dari masyarakat sekitarnya, sehingga tidak ada yang mau datang ke stadion dan membayar tiket. Lalu klub pun mendapat masalah keuangan dan akhirnya tutup/bangkrut. Namun dari segi pendewasaan klub dan keorganisasian sangat bagus, klub akan melakukan segala cara untuk mendapat pemasukan untuk kelangsungan klub tersebut. Sehingga lama kelamaan klub klub di Indonesia akan mandiri dan bebas campur tangan pemerintah daerah.

ISL sebagai kompetisi existing di Indonesia seharusnya bisa menerapkan strategi ini sejak lama, namun uang yang mengalir akibat sangat antusiasnya para penyuka sepakbola di Indonesia menjadi hal yang menggiurkan bagi para pengurus PSSI. Sehingga pernyataan Nurdin Halid sebagai ketum PSSI pun menyiratkan hal tersebut " saya tidak akan mundur, karena menghargai demokrasi". Ya iyyalah....Siapa yang akan mundur kalau pemasukan ke kantong pribadi mereka selalu meningkat setiap tahun dari hak siar, sponsor, dll. Tidak heran pula dinasti kepengurusan PSSI tidak pernah berganti kecuali beberapa orang saja yang keluar (mungkin karena idealisme yang tidak cocok dengan pengurus utama). Nugraha Besoes, Andi Darussalam, dan bahkan Nurdin Halid yang pernah masuk penjara dan kembali lagi menjadi pengurus. Dinasti yang padahal sudah beberapa kali mendapat protes dari kongres supporter Indonesia, protes dari demo demo, protes dari beberapa kali pertandingan timnas di Gelora Bung Karno. Namun mungkin dengan muka tebal NH hanya berdalih itu hanya protes dari beberapa kalangan saja.

Maka dari itu saya sepenuhnya mendukung LPI untuk menjadi saingan ISL. Setiap badan yang tidak memiliki saingan maka akan sepenuhnya seenaknya menjalankan organisasinya, tanpa inovasi, tanpa restrukturisasi, tanpa tujuan, dan tanpa persaingan (ya iyyalah). Contohnya? sudah banyak sekali di negri ini, dulu Pertamina sewaktu belum mendapat saingan SPBU SPBUnya jelek, kotor, tidak terukur, fasilitas terbatas,dll. Ketika mendapat persaingan dari Total EP, Shell maka pertamina pun berbenah dan keluar dengan slogan "pasti PAS" nya. PLN, Telkom, DAMRI adalah contoh lainnya.

Mudah mudahan PSSI sebagai lembaga sepakbola tertinggi nasional menyadari akumulasi dari kebobrokan organisasi mereka selama ini. Organisasi sepakbola seharusnya dipimpin oleh seorang yang mengerti sepakbola, mantan atlit sepakbola atau seorang ahli sepakbola bukan oleh politikus, bukan oleh mantan napi, bukan oleh ekonomikus, bukan pula pengusaha. Michel Platini, Sepp Blater, Beckenbauer adalah contoh kongkrit hebatnya pemimpin yang sangat mengerti sepakbola memimpin suatu badan pesepakbolaan.

Dewasalah sepakbola Indonesia.........!!!!!!!!!!!!, kami para supporter Indonesia akan mengawal dan mendukungmu....

4 comments:

  1. lebih condong..ke LPI..om...menurut saya...dengan LPI akan membentuk klub sepakbola lebih profesional...karena tidak tergantung lagi dengan dana APBD... otomatis kalau mau eksis di dunia sepakbola..klub itu harus berprestasi pastinya dan dikelola dengan manajemen yang baik..sperti halnya klub-klub diluar negeri....

    ReplyDelete
  2. Meskipun baru mempelajari dan memahami..saya setuju dengan postingan ini.
    Karna sesuatu untuk mencapai sukses dan kemajuan terus menerus harus ada pengelola yang benar bertanggung jawa atau pengelolaan manajemen yang baik dan.

    ReplyDelete
  3. semoga LPI bisa menjalankan misi dan tujuannya dengan baik dan sukses,sehingga cita2 untuk membebaskan klub2 sepakbola dari ketergantungan APBD bisa tercapai

    ReplyDelete

Ayo ayo sobat sobat dikomentarin ya....
kalo istilah iklannya sih "komentarmu mengalihkan duniaku" kekekeke....


Arsip Blog

Sahabat Blogger

Sahabatku