
Sebelum menikah atau pada saat mereka berpacaran mereka berbeda agama, Mas Idwan seorang muslim dan Dwie adalah seorang Hindu. Keduanya menjalin hubungan percintaan selama kurang lebih dua tahun, semenjak Dwie bekerja di perusahaan. Pernah suatu saat kami email-emailan tentang pernikahan dan mas Idwan ada di dalamnya, ada seorang teman yang menyindirnya karena pada waktu itu rata – rata AMT-ers (Anak Muda Telkomsel) sudah menikah semua. Dan mas Idwan menjawab ‘life is not as simple as u think’, pada saat itu aku berpikir pasti ini ada hubungannya dengan pacarnya yang berbeda agama. Sehingga aku berpikiran mungkin mas Idwan akan mencari pendamping selain Dwie dan memutuskan hubungan Dwie. Dan itu belum bisa dilakukan karena Mas Idwan dan Dwie bekerja di perusahaan yang sama dan satu divisi lagi, sehingga mas Idwan harus menunggu Dwie habis kontraknya di perusahaan ini, pikiran itu selalu menggelayuti otakku saat itu. Dan ternyata kira2 6 bulan setelah email itu mas Idwan membuktikan bahwa semua pemikiranku salah, mas Idwan berhasil mengislamkan Dwie beberapa minggu sebelum hari pernikahan mereka dan setelah itu melangsungkan hari sakral mereka di monumen Bajra Sandi hari itu 10 Mei 2009...Subhanallah..subhanallah..Allahuakbar...Barakallahulaka wa jama’ bainakuma fi khair. Beliau berhasil mengajak seseorang non muslim menjadi seorang muslim dan segala tata cara menjalankan Islam yang diajarkan mas Idwan kepada Dwie akan menjadi amal jariyah yang amalannya sudah dijanjikan Allah sebagai amal yang tidak terputus walaupun sudah wafat...subhanallah...
Hal lain yang membuat pernikahan ini menjadi istimewa adalah venue pernikahan yang mengambil tempat di Monumen Bajra Sandi. Monumen ini adalah simbol kota Denpasar. Di dalamnya ada museum perjalanan dan kepahlawanan kota Denpasar. Tidak sembarang orang yang bisa mengadakan kegiatan di monumen ini, dan mas Idwan adalah salah satunya. Usut punya usut ternyata ayahnda dari mas Idwan adalah orang kepercayaan keluarga cendana sewaktu jaya dulu dan beliau juga masih kenal akrab dengan beberapa pejabat di kota Denpasar ini. Dengan bekal hubungan politis dan diplomatis tersebut maka pernikahan ini berhasil digelar di monumen ini..Subhanallah, sebuah pencapaian yang luar biasa dari seorang anak manusia yang selalu hidup sederhana di lingkungan kantor.
Barakallahu laka wa jama’ bainakuma fi khair mas Idwan dan Dwie, semoga keluarga yang kalian bina menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah dan mampu mencetak generasi – generasi muslim berikutnya. Agar semakin lama semakin banyak manusia yang mengagungkan Nama Allah di bumi Bali ini..Amin..
Hello,nice post thanks for sharing?. I just joined and I am going to catch up by reading for a while. I hope I can join in soon.
ReplyDelete