Italia,Inggris,Brazil, Argentina, dan Spanyol sudah memulai sepakbola dan liga nasionalnya sejak tahun 1900-an. Dan sekarang bisa profesional dan memproduksi pemain - pemain handal kelas dunia. Indonesia bisa seperti itu.
Proses untuk menuju ke sana tentunya bertahap dan tidak bisa instan. Proses itu harus dimulai sejak pembibitan di masa kecil atau bahkan sejak lahir sampai pemain tersebut jadi. Dan proses ini butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Indonesia. Tidak bisa tidak, karena faktor-faktor ini mendukung dari segala penjuru arah perbaikan sepakbola Indonesia.
Masyarakat kita tidak bisa dengan serta merta menuntut Indonesia langsung bisa setara dengan sepakbola Eropa ataupun dengan sepakbola Thailand yang tidak pernah dijajah. Indonesia juga tidak bisa dibadingkan dengan Singapura yang selalu menasionalisasi pemain luar negri untuk bermain di negaranya. Indonesia bisa dibandingkan dengan Vietnam, atau bahkan degan Brazil. Karena sama-sama pernah dijajah, sama-sama negara miskin, sama-sama negara yang memiliki postur tubuh dibawah rata-rata.
Brazil bisa seperti ini karena sudah lama menggeluti sepakbola (100 tahun) sehingga bisa menjuarai piala dunia pertama di tahun 1958. Vietnam sedikit banyak bisa dibandingkan secara langsung dengan Indonesia, karena negri ini baru porak poranda akibat perang dengan Amerika dan negara ini termasuk negara miskin di ASEAN. Namun negri Vietnam punya senjata khusus dalam menjunjung signifikansi kenaikan prestasi mereka. Orang - orang Vietnam memiliki disiplin tinggi khas orang jepang, dan memiliki fanatisme terhadap sepakbola yang sangat tinggi. Indonesia harus bisa seperti Vietnam dan Jepang.
Jepang juga porak poranda di tahun 1945 akibat bom 1945 dari Amerika. Tetapi kedisiplinan tinggi membuat mereka bangkit dan bahkan pertumbuhan negaranya melebihi negara - negara Eropa dan bahkan Amerika sendiri. Kuncinya ? Disiplin.
Apakah Indonesia memiliki disiplin rendah karena sifat disiplin rendah yang diwarisi Belanda?nggak tahu juga ya.. Tapi sepertinya kalo sifat cepat puas iya, karena Belanda adalah negara yang pertumbuhan sepakbolanya rendah di Eropa. Lihat saja bagaimana klub - klub sepakbola di Belanda selalu memproduksi pemain - pemain kelas dunia, tetapi mengapa Belanda minim prestasi? karena pastinya klub - klub Belanda hanya puas produksi pemain, jika sudah jadi maka pemain itu diekspor ke negara lain. seperti tidak ada keinginan untuk menahan pemain tersebut untuk merengkuh prestasi yang lebih mumpuni yaitu juara di level Eropa.
cuma perlu sedikit lebih serius untuk memenangkan indonesia di jagad persepakbolaan
ReplyDeleteterima kasih
Dea Situmorang